"Ketika
membeli/cari rumah, bukan harga, cicilan, mewahnya yang pertama kali
dilihat, tapi tetangga dan sekitarnya, apakah baik atau tidak"
Lingkungan
sangat penting karena berpengaruh besar dalam kehidupan beragama kita.
Lingkungan dan orang-orang yang bisa saling menguatkan dan saling
menasehati dalam kehidupan kita. Betapa bahagianya jika kita tinggal di
lingkungan di mana tetangga-tetangga kita adalah penuntut ilmu yang
menerapkan sunnah. Kita bisa saling menasehati, saling tolong menolong,
saling mengambil teladan dan bersaing mengenai akhirat.
Ketika
mendengar tetangga yang anaknya berumur 5 tahun sudah hapal Al-Quran
Juz Amma dan hadits Arba’in, maka kitapun tidak mau ketinggalan. Ketika
mendengar Istri tetangga diajarkan bahasa Arab oleh suaminya maka
kitapun tidak mau ketinggalan. Ketika mendengar tetangga semangat
menuntut ilmu, paginya kerja dan sorenya menuntut ilmu agama, maka
kitapun tidak mau ketinggalan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenegaskan bahwa agama seseorang itu tergantung lingkungan pergaulannya. Beliau bersabda,
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang
itu akan mengikuti agama teman dekatnya (lingkungan pergaulannya). Oleh
karena itu hendaknya kalian perhatikan siapakah yang kalian jadikan
sebagai teman dekatnya” (HR Abu Daud no 4833, dinilai hasan oleh al
Albani).
Dan
kita diperintahkan untuk mencari lingkungan yang baik sebagaimana
nasehat seorang ulama di masa umat sebelum kita ketika menasehati
seorang yang memiliki setumpuk dosa karena telah membunuh seratus orang
yang tidak berdosa.
انْطَلِقْ
إِلَى أَرْضِ كَذَا وَكَذَا فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُونَ اللَّهَ
فَاعْبُدِ اللَّهَ مَعَهُمْ وَلاَ تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا
أَرْضُ سَوْءٍ
“Pergilah
ke kampung itu karena di sana terdapat orang-orang yang beribadah
kepada Alloh. Beribadahlah kepada Allah bersama mereka. Jangan pernah
kembali ke kampungmu karena kampungmu adalah lingkungan yang buruk.” (HR
Muslim no 7184).
Lingkungan untuk anak-anak dan keluarga kita
Mungkin
jika kita sebagai orang tua tinggal di perumahan atau lingkungan yang
agak kurang bagus, kita bisa menyaring mana baik dan buruk dari
lingkungan sekitar kita. Akan tetapi anak-anak kita? Anak-anak adalah
mesin fotocopy dan alat perekam yang sangat baik. Ia cepat sekali meniru
dan mengikuti. Mungkin kita bisa mengajarkan yang baik-baik di rumah,
akan tetapi ketika anak-anak bermain keluar dengan teman sebayanya atau
bermain-main di rumah tetangga, maka bisa jadi anak-anak mencontoh
hal-hal yang kurang baik.
contohnya:
-di
rumah kita ajarkan supaya menghapal Al-Quran dan Hadits, tiba-tiba
pulang kerumah anak-anak sudah “nyanyi-nyanyi” lagu orang dewasa yang
kurang baik
-di
rumah kita sudah ajarkan bermain dengan permainan yang mendidik dan
kreatif, tiba-tiba pulang ke rumah “nangis-nangis” minta dibelikan game
dan playstation karena teman-temannya pada punya.
-di
rumah kita ajarkan agar tidak menonton televisi [televisi cukup
berbahaya bagi anak kecil jika tidak terkontrol, sebaiknya tidak ada
televisi di rumah], ternyata di rumah tetangga anak sering nontotn
televisi dan minta dibelikan televisi. Ada kasus di mana seorang
ibu/ummahat terpaksa membelikan televisi buat anaknya karena anaknya
sering menonton televisi di rumah tetangga. “Terpaksa” katanya karena
jika nonton di rumah bisa di arahkan.
-belum lagi jika di lingkungan tersebut ada anak-anak yang nakal dan tidak tahu adab sopan santun dan lain-lain.
Demikianlah kita diperintahkan agar mendidik keluarga dan memperhatikan pendidikan keluarga kita. Allah Ta’alaberfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Taahrim:6)
Ar-Razi rahimahullahu menjelaskan ayat ini mengutip perkataan Muqatil rahimahullahu,
وَقَالَ مُقَاتِلٌ: أَنْ يُؤَدِّبَ الْمُسْلِمُ نَفْسَهُ وَأَهْلَهُ، فَيَأْمُرَهُمْ بِالْخَيْرِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الشَّرِّ
“seorang
muslim mendidik dirinya dan keluarganya, memerintahkan mereka kebaikan
dan melarang dari keburukan”. (Mafaatihul Ghoib Tafsir Ar-Roziy 30/527,
Dar Ihya’ At-Turats, cet-ke-3, 1420 H, Asy- Syamilah)
Lingkungan untuk Istri kita juga
Dan
lingkungan juga berpengaruh terhadap Istri kita, perlu kita ketahui
bahwa wanita secara umum jiwanya lemah dan mudah terpengaruh dengan
kilau kehidupan dunia. Wanita harus dididik oleh suaminya dan kita
ingatkan agar tetap qana’ah hidup apa adanya sesuai dengan rezeki yang
Allah anugrahkan sekarang. Betapa banyak istri yang sering
membanding-bandingkan dengan tetangga, tetangga punya perabotan lengkap
dan mewah, tetangga hidupnya serba enak dan nyaman dan akhirnya
meremehkan nikmat Allah dan jauh dari kehidupan sederhana dan zuhud
terhadap dunia.
Salah
satu dalil yang menunjukkan wanita mudah terpengaruh dengan kemilau
kehidupan dunia adalah kisah tentang mayoritas pengikut Dajjal kelak,
yaitu mereka yang lemah hatinya dan mudah terpengaruh dengan kemilau
dunia karena Dajjal diberi kemampuan membuat semacam surga di dunia yang
sejatinya adalah neraka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
أَكْثَرُ مِنْ يَتْبَعُهُ الْيَهُودُ وَالنِّسَاءُ وَالأَعْرَابُ
“Kebanyakan
orang yang mengikuti Dajjal itu adalah Yahudi, Wanita dan A’rob (Arab
Gunung).” [“Al Mu’jam Al Kabiir” no: 19903, riwayat lainnya Imam Ahmad
7/190 dengan sanad shahih]
Demikianlah
salah satu kerugiannya jika kita mempunyai tetangga yang kaya semuanya.
Oleh karena itu istri kita harus sering kita bawa berkunjung ke rumah
sahabat kita yang hidupnya sederhana atau bahkan kekurangan, sehingga
kita akan lebih sering bersyukur kepada atas nikmat Allah sekarang dan
merasa hidup kita selalu berkecukupan. Dan lebih baik lagi jika sebagian
besar tetangga kita adalah orang-orang yang sederhana bahkan tidak
mampu. Lebih baik juga jika tetangga kita sebagian besar adalah penuntut
ilmu/ngaji, karena sebagian besar para penuntut ilmu/ngaji adalah
mereka yang tidak kaya dan sederhana, karena hidayah lebih banyak
bersama dan didapatkan oleh orang-orang yang miskin dan sederhana.
Inilah salah satu yang dimaksudkan bahwa kita ditolong dan diberi rezeki
karena keberadaan orang-orang miskin dan lemah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَبْغُوْنِي الضُّعَفَاءَ، فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ وَتُنْصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ
“Carilah
keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah kalian, karena
kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan orang-orang lemah
kalian.”(Dishahihkan Al-Imam Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 779)
Demikian semoga bermanfaat
Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
nformasi dan pemesanan:
WA / 081221999267
BBM / D220CB32
.
Web / www.sukahijab.com
Web / www.sukahijabku.com
.
IG / @sukahijabku
Fanspage / @sukahijabku
.
#sukahijab
#sukahijabku
#khimar
#khimarantem
#khimarterbaik
#khimarantemterbaik
#ootd
#hijab
#hijabcantik